Universitas Gunadarma Peringati Hari Air Interasional

Selasa, 22 Maret 2022 Universitas Gunadarma memperingati Hari Air Interasional yang disiarkan secara langsung pada program Eksklusif Bersama UG. Acara ini mengusung tema World Water Day “Air Nusantara” dengan tema khusus Grown Water Making Invisible Visible. Disiarkan secara langsung melalui saluran kolaborasi Live Broadcasting UGTV dan media cloud meeting zoom. Live dari UG Technopark, Kec. Mande, Kab. Cianjur, Jawa Barat.

Acara ini dipandu oleh Dr. dr. Matrissya Hermita, M.Si., M.I.Kom dan Prof. Dr. Ir. Budi Hermana, M.M, sebagai host dengan menghadirkan narasumber-narasumber, diantaranya Rektor Universitas Gunadarma Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM, Guru Besar Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Bapak Prof. Dr. Ir. Nadjaji Anwar, M.Sc dan Guru Besar FPIK Budidaya Perairan Univeristas Mulawarman Ibu Prof. Dr. Esti Handayani Hardi, S.Pi.,M.Si, dan Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Ibu Prof. Dr. Ir. Andi Niartiningsih, MP.

Pengangkatan tema khusus Grown Water Making Invisible Visible memiliki makna mendalam “Bagaimana keberadaan air tanah yang tidak terlihat ternyata menjadi penyokong kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi dan bagaimana dengan tata kelola supaya sistem tersebut menjadi berkelanjutan”. Tentunya dengan dihadiri oleh para ahli, acara tersebut membahas secara mendalam mengenai bagaimana membangunkan Indonesia yang dianggap sebagai raksasa perikanan yang sedang tertidur yang bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi nusantara, juga tentang bagaimana pengolahan air tanah yang jika tidak dengan penanganan yang tepat bisa menurunkan ketinggian tanah akibat hujan, bagaimana menjaga kelestarian air, permasalahan kelautan dan perikanan di provinsi Kalimantan Timur, serta dampak positif IKN (Ibu Kota Negara) terhadap sektor perikanan dan kelautan.

Air merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup, tidak hanya eksploitasi, kita juga bertanggung jawab akan siklus kelestarian air tersebut. Tentunya kita harus bijak memanfaatkan air sebaik mungkin, karena hal tersebut juga menyangkut kehidupan anak cucu kita di generasi yang akan datang.